Rabu, 11 Agustus 2021

Sesak hati

Dan selalu si sesak itu berkemas
Aku tau seperti biasa, kali ini
Akan berangkat sebelum fajar
Selalu ada bekas luka dihati walau telah berlalu
Malam terbahak, begitu konyol caranya datang dan pergi
"Adakah air mata menyakitimu? Adakah amarah menginjak injak kepalamu" malam terus bertanya ingin tau. Tapi sesak diam saja
Diantara Hela panjang dan istighfar.

Serapah terpendam

Kau sangat kuat dan kuasa, iya
Untuk bicara dan memutuskan, membuatnya memilih
Tak lagi berada di tempat tidak penuh kenangan. Seperti biasa
Aku bukan tak bisa apa apa
Kau saja paling tahu alasan alasanku
Rintih dan luka ku. Kubayakngkan jutaan nafas
Sesaknya kesedihan menjadi angin badai. Menerjang
Kebodohan dan segala kepalsuan
Bersama kebencian menjelma racun
Tapi engkau si penawar, menjadikanku
Kembali bersuka cita, bahagia dan melupakan duka.


Tulisan kecil tentang literasi

Saya jujur, adalah orang yg tiap kali ditanya apa hobinya, saya suka membaca dan menulis. Dari sejak kecil. Bukan bermaksud sok oke dan sok ...