Saya harus katakan
bahwa ini adalah surat cinta yang terlambat, tapi tidak mengapa semoga ini bisa
dianggap sebagai surat pengakuan, surat terima kasih dan juga surat permohonan
maaf. Alfatihah.
Selamat Jalan teruntuk
sahabat terbaik, teman terbaik meski kita bukan teman dekat secara lahir tapi
kamu pernah begitu dekat di hati saya dan saya cukup lega pernah menyampaikannya
kepadamu.
Selamat Jalan, teruntuk
orang baik, ya, kamu orang baik dengan pemikiran luar biasa, katamu, bahwa
hidup adalah bagaimana agar orang lain hidup.
Selamat Jalan untuk
kamu, setidaknya kamu adalah profesor di kelas kita, yang mengeluarkan suara pada
hal hal yang menurutmu salah, saya berusaha belajar berlaku seperti itu darimu,
meski payah.
Selamat Jalan untuk
kamu filosof kecil, katamu bahwa untuk
apa jadi besar jika orang orang kecil tertindas. Ah, lagi lagi kamu membuatku
tarik ulur melepaskan mu dari hatiku.
Selamat Jalan lelaki
berkaca mata, biar ku akui, selepas kita sekolah, saya kuliah dan kamu juga
punya banyak kegiatan, dalam masa ku kuliah hingga selesai, sahabat kuliahku
hanya tahu bahwa saya adalah perempuan menyedihkan dengan nasib menunggu cinta yang
abu abu dari lelaki berkaca mata. Sungguh saya tidak pernah menyesalinya.
Selamat Jalan, lelaki
yang pengen aku tumbuk rasanya, saat kamu berkata beruntunglah lelaki yang
mendapatkan hatiku. Ya Allah, maafkan saya. Ampunilah dia, sungguh Terimalah
dia dengan cinta-Mu.
Selamat Jalan, lagi
lagi ini adalah pengakuan yang terlambat, tapi aku percaya tanpa kuakui kamu pasti
tahu. Bahwa sebagian isi tulisanku di blog ini, adalah kamu sebagai objek
tulisannya.
Selamat Jalan, Saudaraku,
terima kasih pernah ada, pernah saya
kenal, darimu pula saya tahu rasanya hancur kaku tak bisa berkutik seakan dalam
beberapa detik saya ada dalam keadaan nol gravitasi, tetapi sangat bahagia, itu semua cukup dengan melihatmu. Ya
Allah, terimalah amal ibadahnya.
Selamat jalan, lelaki
pemikir.. katamu bahwa yang dilihatkan
oleh dunia tidak selalu seperti kelihatannya.
Selamat Jalan
sahabatku, aku cukup bahagia lama tak mendengar kabarmu, lalu kamu muncul dan
memperlihatkan seseorang dalam laman akunmu.
Selamat Jalan,
Sahabat.. Semoga kamu tenang dan bahagia di sana, tidak merasakan sakit seperti
yang kamu lalui di hari hari terakhirmu.
Ilar-ruhi Ikhwanuddin
Siregar, Allahummagfirlahu, warhamhu,
waafihi, wa’fuanhu. Al-Fatihah.