Senin, 04 Mei 2020

Kepada Alm. Ikhwanuddin Siregar






Saya harus katakan bahwa ini adalah surat cinta yang terlambat, tapi tidak mengapa semoga ini bisa dianggap sebagai surat pengakuan, surat terima kasih dan juga surat permohonan maaf. Alfatihah.

Selamat Jalan teruntuk sahabat terbaik, teman terbaik meski kita bukan teman dekat secara lahir tapi kamu pernah begitu dekat di hati saya dan saya cukup lega pernah menyampaikannya kepadamu.

Selamat Jalan, teruntuk orang baik, ya, kamu orang baik dengan pemikiran luar biasa, katamu, bahwa hidup adalah bagaimana agar orang lain hidup.

Selamat Jalan untuk kamu, setidaknya kamu adalah profesor di kelas kita, yang mengeluarkan suara pada hal hal yang menurutmu salah, saya berusaha belajar berlaku seperti itu darimu, meski payah.

Selamat Jalan untuk kamu filosof  kecil, katamu bahwa untuk apa jadi besar jika orang orang kecil tertindas. Ah, lagi lagi kamu membuatku tarik ulur  melepaskan mu dari hatiku.

Selamat Jalan lelaki berkaca mata, biar ku akui, selepas kita sekolah, saya kuliah dan kamu juga punya banyak kegiatan, dalam masa ku kuliah hingga selesai, sahabat kuliahku hanya tahu bahwa saya adalah perempuan menyedihkan dengan nasib menunggu cinta yang abu abu dari lelaki berkaca mata. Sungguh saya tidak pernah menyesalinya.

Selamat Jalan, lelaki yang pengen aku tumbuk rasanya, saat kamu berkata beruntunglah lelaki yang mendapatkan hatiku. Ya Allah, maafkan saya. Ampunilah dia, sungguh Terimalah dia dengan cinta-Mu.

Selamat Jalan, lagi lagi ini adalah pengakuan yang terlambat, tapi aku percaya tanpa kuakui kamu pasti tahu. Bahwa sebagian isi tulisanku di blog ini, adalah kamu sebagai objek tulisannya.

Selamat Jalan, Saudaraku,  terima kasih pernah ada, pernah saya kenal, darimu pula saya tahu rasanya hancur kaku tak bisa berkutik seakan dalam beberapa detik saya ada dalam keadaan nol gravitasi,  tetapi sangat bahagia, itu semua cukup dengan melihatmu. Ya Allah, terimalah amal ibadahnya.

Selamat jalan, lelaki pemikir..  katamu bahwa yang dilihatkan oleh dunia tidak selalu seperti kelihatannya.

Selamat Jalan sahabatku, aku cukup bahagia lama tak mendengar kabarmu, lalu kamu muncul dan memperlihatkan seseorang dalam laman akunmu.

Selamat Jalan, Sahabat.. Semoga kamu tenang dan bahagia di sana, tidak merasakan sakit seperti yang kamu lalui di hari hari terakhirmu.

Ilar-ruhi Ikhwanuddin Siregar,  Allahummagfirlahu, warhamhu, waafihi, wa’fuanhu. Al-Fatihah.




Tulisan kecil tentang literasi

Saya jujur, adalah orang yg tiap kali ditanya apa hobinya, saya suka membaca dan menulis. Dari sejak kecil. Bukan bermaksud sok oke dan sok ...