Jumat, 25 Oktober 2013

Sepuluh Hari di Andalas




Perjalanan memang tidak pernah tidak indah sekalipun saat itu kita ada di keadaan yang parah seperti seret  financial  ‘ehehehe ( mamah dedeh mode on ), kenapa aku bilang begitu? Jawab nya karena selalu ada orang baik yang Tuhan kirim di saat saat genting J ciaaaahaha.
Well, berhubung judulnya adalah  sepuluh hari di Sumatera Utara aku mau ceritakan kronologi kejadian nya from the first trip ajalah yaa…
27 June, the trip beginning..
Dimana-mana yang namanya orang tua tidak pernah tidak cemas sekalipun si anak di tempat dan kondisi yang aman-aman saja.. percaya?? Apalagi kalau harus biarkan si anak gadisnya pergi sendiri ke tempat jauh, seberapapun udah gede nya anak.. iya gak sih.. J. Awalnya mamak gak izinin aku untuk pergi, tapi karena alasan dan tujuan aku jelas serta didukung dengan aku juga punya budget sendiri (ya emang minta tambahan juga wkwk), ya udah deh :D. Ya, keberangkatan aku adalah sebagai alumni yang mau mengahadiri wisuda junior ku dulu di Pondok Muhajirin (PM). (ckckck alumni yang baik haha)
Tepat jam 16.00 mobil aku berangkat, aku say good bye sama kawan yang baik hati mau antarin sampai ke loket (makasiii genduun J). Medan J**a, aku duduk di bangku no. 4, behind the driver. Jamin deh, kalau pak buyung yang beliin tiket paling sering dapat bagian depan, alasannya sih biar Nampak pemandangan, tahu tempat dan jalan. Hmm.. beruntungnya aku teman sebangkuku ibu-ibu bukan lelaki perokok (segitunya sama perokok, haha bukan sama perokok tapi sama asap dan bauknya, maap yaa..).
Derrtt.. deerrtt.. getar handphone bikin aku buka mata, widih udah jam 21.27 aja.. Dari kak ros lagi, dengan pertanyaan yang sama “ udah sampai mana?”. Hmm kalau kakak yang satu itu.. entah Karena takut aku ngibul, entah karena terlalu kangen, entah karena kuatir.. haha entahlah ( yang jelas kuatir lah yang pertama :D)
28 June, First day in..
Lima puluh..lima puluh.. sang kondektur teriak-teriak… memberitahu penumpang yang akan turun. Whoooaaaaaamm.. matahari sudah tersenyum saja ternyata.. begini kota besar.. macet, semua jenis kendaraan berebut untuk duluan. Halloo selamat pagi sumatera utara. Finally, setelah tiga tahun yang lalu, hari ini beta pijak bumi andalas lagi. Kubuka sms, ada pesan dari beberapa orang terkasih, nyaris pesan yang sama “ udah dimana?”. Hehehe senang, serasa kejatuhan bola bola kecil salju di tambah slowmotion, kalau banyak yang perhatian gini (hahaha sinetronik banget yaa..)
Pendaratan pertamaku adalah ke kost Nika BL di Binjai, salah satu sahabat saya ketika di asrama dulu. Kost nya Tidak jauh dari terminal mobil aku berhenti, banyak Betor siap menyerang calon penumpang termasuk aku.
“kemana dek?”
“ke simpang awas pak, berapa ya?”
“ sepuluh aja ” (sambil nunjukin muka cengar-cengir serius)
“eh gak jadi deng pak, ini kawan sms katanya mau jemput..” dalam hati aku, yah pak niat banget ngompas nya. Cuma dari sini ke situ aja :D
Aku sms nika, menanyakan berapa ongkos becak biasanya. Lima ribu. Dan aku turun dari becak, Dari jauh.. Hah, itu Nika ya.. ya ampun kurusan, asli aku nyaris tidak mengenali. (emang lina yang nggak pake menyusut hehe).
“aduh preen lama kali sampainya..” sambil nepok pundakku. Asiik ada yang ngangenin lagi hahaha batinku kegeeran.
“ iya preen tadi aku gaduh dulu sama abang becak”
-1 jam Kemudian, Lumayan banyak cerita, sempat ngerampok jatah sarapan nya, its okay, untuk lina apa sih yang tidak-katanya (asik-asik). Terlalu rindu pada PM, aku memutuskan untuk tidak berlama di kost Nika, dan dia paham. Kita berpisah ( tapi besoknya di hari H jumpa lagi tentunya ).
Welcome to the second paradise in my real world… (karena yg pertama pasti rumah saya doong..)
Detak sepatu teplek ku semakin mendekati gerbang megah ma’had ku yang dulu pada masaku belum sempat ada, dan… gerrrrrkkkkkkkk kutarik sedikit untuk terbuka. Untuk beberapa detik hanya pandang-pandangan antara aku dan beberapa santriyah yang kebetulan sedang mendekor untuk acara besok. Dan…..
“ kaaakkk linaaaa…” beberapa santriyah yang kenal aku teriak histeris. Aku senyam-senyum malu heee. Selesai salam salam aku digiring ke asrama satu, kamar kak kasih dan saudari ira yang keduanya memang umi (panggilan ustadzah pengasuh di asrama putri) di sana. Eh dan ternyata sudah disana aja si kak ross.. emang dasar tukang ngibul!! :D
Selesai “kangen-kangenan” dan peluk-cium dengan santriyah dan beberapa yang aku kenal ( karena sudah lama, tiga tahunan gitu nggak ke PM, sudah dua generasi dibawah ku yang tidak lagi ada disini, jadi ya.. hanya beberapa yang aku kenal) diantaranya mira irwani harefa dan cut khairani keduanya dari Nias ( haloo niass) yang sekarang duduk di kelas 2 aliyah. Ada juga adik2 santri ariyo yg sekarang juga kelas 2 aliyah, radli ginting ,ambar ayu safitri (my student when she was a new comer in this college), serta bestfriend-nya mistira, mereka adalah tiga diantara santri/santriyah yang akan diwisuda (yang lain belum sempat kenal dulunya). Tak lupa temu-kangen juga kepada Usadz Eben, ustadz kocak yang… oh my God I have no words to describe him, sangat ngangenin wkwkwkwkwk piss deeh ustadz. Then, keluarga kantin, kak juni dan bang I’un serta anaknya  Diana dan riska  (udah besar ya sekarang..). kemudian, salam-hormat untuk ustadz Malik dan istri Umi Leha (semoga segera mendapat buah hati ya mii..). Dan.. Asatidz baru.. muda-muda, cakep-cakep, salam kenal yaa.. :D
Ba’da Zuhri, kita ngumpul-ngumpul menyelesaikan dekorasi yang dari tadi gak siap-siap diceritakan (haha), banyak banget yang belum selesai dan harus diselesaikan mengingat besok hari H nya.
Ditengah-tengah waktu sedang berbincang-bincang dengan ukhti-ukhti shogir.. teng nong neng teng nong neng nong neng.. dering khas hape nokiaku bunyi, no saudara ikhwan rupanya..
“halluuu.. saudara..” dan bla.. bla.. bla.. selanjutnya kak ros yang memegang kendali handphone karena aku dipanggil ustadz eben untuk membuat sketsa isi acara yang harus dibaca oleh pembawa acara nantinya.
Entah apa yang belum selesai, aku lihat ambar my student nangis-nangis sambil nelfon temannya-santri (cup-cup sayang). Aku senang, bisa sedikit membantu mereka bagaimana menjadi pembawa acara. Senang bisa mengkreasi yang tadinya tidak ada, Mading di dinding penyambutan tamu ( don’t know, apakah itu menambah indah atau tidak, yang jelas sejauh acara terlaksana belum ada yang protes sepertinya hehehe)
29 May, Today is the day..
Resepsi berjalan dengan sangat baik juga mengharukan dan menghibur. Mengaharu, saat kata-kata perpisahan, mata-mata mulai mengkristal saat mars Oh Pondokku di gemakan. Menghibur, saat beberapa santri dan santriyah menunjukkan kebolehannya beradu silat. Apalagi ada konser mini Trio Rossa ( hehehe colek dulu kakak-kakak terimut kak tri tamira kak mahyarina dan kak umi karimah). Widih asem, kulihat kak tri menunjuk dan melirik wilayah aku dan kak ros duduk. Pasti ini, pasti deh kaaann..
“ setelah ini siap-siap lina, kasih, roslaini, kiki liani untuk naik ke panggung menyumbangkan suara emasnya..” horeeeeee prok prok prok suara ustadz eben pengendali panggung bergema ke seantero aula. Kemudian acara dilanjutkan dengan ustadz eben  yang menyanyikan satu album lagu batak, karo dan melayu. Santri/yah yang punya suara emas juga tak mau kalah. Umi dan ustadz Malik menyumbang lagu india ( cihuy aca aca nehi nehi) After that, sesi pemotretan tidak ketinggalan!!! ( hahaha biar tau saja, foto itu punya seribu kata ketimbang cerita langsung!!!!) Hmmmm.. hari itu sangat unforgettable deh! Oh iya, aku malah lupa mengabsen para alumni yang datang.. well mereka adalah : kiki liani dan riski asali (alumni 2011), kasban, amin idrus, agung, lina dan nika (alumni 2010), roslaini, kasih, desi, frida (alumni 2009), tri tamira, mahyarina, umi karimah, yayuk susanti, maisarah (alumni 2008), marhaban (alumni 2007), dan khairul anwar, solahudin harahap (alumni 2005). Beberapa diantara alumni memang ada di ma’had karena mengabdi menjadi pengajar di PM. Yaah, tapi sayang seribu kali sayang beberapa asatidz di zaman ku tidak ada disini, its okay semoga Allah memperpanjang usia kita dan menghadiahkan kesempatan bersua kembali amiin ya Rabb.
 Waktu ashar, acara selesai.. harusnya sampai jam 6, tapi.. sebelum syekh angkat bicara, beberapa ustadz menganjurkan untuk selesai. Ba’da asr, alumni santriyah planning to nobar ke cinema terdekat. Awalnya, kakak2 pengen koro-koroan aja (duh ya emang, bahasa “karaoke” baik-baik malah di hancurin) . Tapii.. adik2 pengen nonton aja, so jadi deh yang tua ngalah hahaha. Hari itu kita lihat FAF 6 yang memang film baru. Well, seperti orang-orang konvoi kita memenuhi antrean kasir, syukur aja kita gak bawa-bawa bendera sambil nyanyi-nyanyi gitu hahahha (Nggak lah!!). filmnya??? Wow, ibu jari banget deh.. Ya rada rada kampunganlah waktu abangda Joe Taslim nongol, nunjuk-nunjuk layar sambil tereak “ ituuu…ituu.. tuuuu” we were so enjoying sangat sangat… (apalagi saya karena free payed by kak 3 wokwowkok, thank you so much kaaak). Setelah agenda yang satu itu selesai,  kita sepakat untuk ngisi perut, agenda wajib. Tapi lina dan kak ros keaganjenan pengen cuci mata ke lantai dasar... jadinya mereka dengan “ikhlas dan senang hati” menunggu dan memesankan makanan ros dan lina :D. Malam ini, kak tri, kak ema, kiki liani, kak umi, kak ros, lina masih tidur pepes bersama di ma’had. Sweet dreams all…
30 May, day of farewell..
 beberapa santri dan santriyah yang kemarin di wisuda meninggalkan ma’had begitupun sebahagian dari para tamu alumni, salam salam, cipikaki,  dan say good bye with cry menjadi headline news di asrama hari ini. Ya kita berpisah, sebenarnya kalau alumni diberi pertanyaan ? mau cepat-cepat atau lama-lama di ma’had? Aku jamin deh 100 persen semua pengennya tinggal lebih lama di ma’had, tapi berhubung sebagian dari kita kadang disibukkan dengan jadwal kerja, atau kuliah, dan sebagian dari kita malah sudah berkeluarga, jadi ya begitulah…… Alumni yang asobah tinggalah kak Umi, kak Ros dan saya Lina tentunya. Ups.. harus nya saya juga harus sudah pulang hari ini.. karna saya juga tidak sedang libur kuliah gitu kan.. tapi.. asli ya berani banget aku meliburkan diri beberapa hari ini ( do not to follow lina J )
Okay, jam menunjukkan pukul 14.00.. kita bertiga berencana mau keluar, kak umi ada janji dengan temannya, sedang lina dan kak ros nak menjenguk si dumbo Kiki nurkhalis kaban am.keb (aminnn..selamat ya saudari sayang) yang beberapa hari ini terjebak dengan sidang ujian sampai mengharuskan dia tidak bisa datang ke acara wisuda kemarin. (Okay  we all understood, begitu pun untuk para alumni yang tidak bisa datang yaa).
Dua jam kemudian, baru kita bisa berangkat? You know why? Karena kita sibuk membongkar lemari adik-adik untuk mencari pakaian yang cocok untuk bisa muat ke badan. Setelah berhasil menemukan yang pas, we are going. Kita bertiga satu angkot, namun di pertengahan jalan kita berpisah dengan kak umi. Well, berdua dengan kak ros menuju Akbid PAL nya dumbo, dumbo we are coming, don’t worry kita bawa 2 kotak martabak telor haha.
Cukup sore kita sampai tujuan, asrama mereka mulai sunyi…
“ihh qodim jiddan hiya ukhtii..” lina mulai merengek-rengek canda di depan gerbang
“ntah ni si kingkong, lama kali iyaa.. duduk dulu situ kita yuk” kak ros menunjuk sebuah gardu diseberang jalan yang disekitarnya banyak pohon berbuah merah-merah kecil (apa itu buah cheri ya??)
“ai dah kaaakk… itu na gardu orang main judi, banyak kartu tu haa malu ah diliatin orang..” lina nyeplos aja gak pakai lihat ada orang di dalam gardu, oh my God! Bapak dalam gardu menyahut.
“ooo gak ini dek, tempat mangkal becak-becak nya ini, gak papa nunggu disini ajalah..”
Kita mendekat, cakap-cakap, dan akrab, beliau permisi mau beli kecap. Oke, bye bye pak. Still wait, sambil makan 1-2 lebih cherri. Ini nyuri nggak yaa…. Aihh mungkin ini sengaja ditanam di pinggiran jalan sepanjang akbid memang untuk pengunjung yang sedang menunggu hehehehe. Dan akhirnya…. Dumb dumb keluar, dan kita masuk deh ke TKP, Akbid PAL. Keliling-keliling, cerita-cerita, senyum-senyum, ada yang lewat di stop untuk jadi pemoto, eits tak lupa kotak martabak habis dilalap sijago makan, kak ros dan ditemani lina (kak ros terzalimi hahhah, loh bukannya untuk si kiki yaa) terakhir kiki yang terzalimi karena sebelum pulang kita merampok uang kiki hehehe. Di depan gerbang, kiki melepas kita pergi.. cipika dan cipiki,
“lina jangan pulang kampung dulu napa lahh… nanti aja hari senin pulangnya biar minggu nya aku ke ma’had” dumbo kiki meminta dengan mimic serius
“wiidaa.. gak bisa doo mboo.. ini aja udah hari kedua aku gak masuk..” akunya balas pakai mimic sedih dan takut.
“iya loh lina, ntah kapan kapan pun anti kemari lagi.. lama lama lah dulu” kak ros mulai beraksi jadi kompor. Dalam hatinya “biar ada kawanku ngurus lamaran kerja hahaha”
“okay, kita lihat besok .. berdoa aja ya ente datang ane masih di ma’had hehehe” ceile.. sok sibuk gitu aku yaa..
Finally, kita berpisah.. mengingat lokasi Akbidnya itu masuk kedalam gang, so…… :
“isdahh.. kok gak ada ya becak, kakak capek lah lin, capek nya kau rasa??” Logat batak sungguh sangat terasa, ditambah lihat wajahnya dihias mata cina nya, serius lah capek itu hilang, kalau bisa bersuara kurasa hilang nya gak pakai slowmotion langsung aja bunyi “cling” gitu.
“manakan ada ka’e.. istirahat semua orang, kita aja yang melalak gak tau waktu..”
“is.. iyakan!”
Sudah didalam angkot. Dert..dert.. tumben aja nih handphone gua laku haha. Ternyata ada 3 pesan belum terbaca.
“salam. Dimana sekarang ti? Belum pulang?” dari kak zie, alumni ma’had ulumul-quran stabat. Widih semangat mau cerita kalau aku ada di wilayah tempat dia menuntut ilmu dulu. (kampungan ya begini..)
“assalamualaikum. Lina kapan pulang, belum selesai ya acaranya? Udah numpuk loh tugas lin..” dari Rita satu dari sahabat-sahabat saya di STAI.
“ciiin dimana skrg??” dari  kawan zaman sd bang jon hehe ( heii apa kabar kau lai)
Well, satu persatu aku balas pesan singkat mereka. Pesan dari rita semakin membuat aku jadi cemas bin galau ( dalam hati aku berdoa “ya Allah mudah-mudahan gak ada dosen masuk dua minggu ini). Dan akhirnya kita sampai di Simpang Padang cermin, tidak  lupa singgah ke pajak kemis, untuk membeli buah tangan buat adik-adik. Cukup salak pondoh 2 kilo kali yaaa…. J
Di asrama… waduh  udah sunyi aja, jadi ingat dulu itu jam segitu anak-anak masih diluaran kamar menyebar ke kantin, keadaan yang kontras dengan dulu. Malam itu kak umi karimah masih berencana tidur di ma’had bersama kami; kak kasih, kak ros, kak umi, lina dan ira. Ups.. wait, ada tradisi yang tertinggal, jam 1 dini hari kita berlima minus kak kasih heboh menghubungi nomor santri yang bisa dimintai tolong mencari nasi goreng. Setelah makan-makan, its time to say : Good night sweety….

31 May, Run around to all side of Muhajirin..
“Linaa.. o linaa.. bangunn solat duluu” kurasakan kak kasih menggoyang-goyangkan badan ku.
“bangun lin” kudengar juga suara lemas kak ros mengekor, padahal beliau masih setengah sadar. (gubrakk!!)
“whoaaamm..” sembari mengucek-ucek mata aku bergegas untuk solat subuh. Selesai. Aku tak bisa menahan ajakan mata untuk merem kembali. Gelap sudah.
“linaaa, qum anti napa, ila-l khorij yukk” kak ros mengajak aku yang belum kumpul nyawanya dari tidur dengan menggunakan bahasa arab “parah”. Aku memang sudah terbangun karena berisik suara anak-anak SD Muhajirin yang memang pada dasarnya hanya  berbatas dengan sebuah kamar kosong (kami menyebutnya kamar tiga setengah) tapi rasa malas benar-benar memenangkan badanku.
“astahim dulu lina ya kak”
Setelah mandi, kita keluar cari tumbal untuk cacing-cacing yang memang sudah waktunya diberi jatah. Singkat cerita, kita bertiga (kak umi kak ros dan lina) berencana jalan-jalan ke setiap sudut ma’had tercinta ini, lebih baikan rasanya ketimbang didalam kamar aja begitu fikir kami. Hari ini Jum’at, pada masa kami Jumat adalah hari libur sekolah. Biasanya diisi dengan Nadzofah ‘Aam atau kebersihan umum, Pemeriksaan alat mandi, sandal dll. Tak jarang pula kita lari pagi bersama menuju ke Bagolda beach. Jum’at kali ini berbeda, tak ada libur, tak kebersihan, rupanya aktivitas itu semua digantikan pada hari Minggu.
Well, sepi sekali asrama santriyah karena ditinggal penghuninya ke Sekolah. Kita hendak kerumah Umi Zullaiha saja, beliau kebetulan tidak ada jam masuk hari ini. Nonton TV, menggossip, makan-makan, itu semua tak cukup menghilangkan suntuk kita pada hari itu. Kita berencana balik keasrama terus lanjut ke kantin. Ditengah jalan kita berjumpa dengan satu-dua orang adik-adik santri yang di wisuda kemarin, belum pulang. Apalagi?? Ya, foto-foto. Ditambah pemandangan ma’had yang manis banget. You wanna see?
Ba’da Jum’at, siang ini emang panas banget, dibawah rambutan kita kumpul kak kasih, kak umi, kak ros, lina dan ira menikmati menu makan siang kita hari ini Sup sayur plus bakso. Suasana meramai karena tidak jarang adik-adik yang dari kantin dan dapur ikutan nimbrung. Hingga menjelang ashar kita berempat minus ira keliling-keliling sekolah, beberapa objek terlihat berubah dari yang dulu pernah ada. Dinding sekolah dihias kaligrafi, kantor dengan cat yang kelihatan cerah, conversation2 di setiap dinding kelas menggantung lebar. Puas mengenang zaman sekolah dulu, kita kembali ke asrama. Malam harinya, santri dan santriyah harus kumpul di lapangan basket karena malam sabtu adalah jadwalnya anak-anak untuk ekstrakurikuler yaitu silat, lucu dan seru. Lucu pada bagian beberapa adik-adik yang gerakannya tidak sesuai dan OMG lemah lunglai hehehe.
To be continued…….




Tulisan kecil tentang literasi

Saya jujur, adalah orang yg tiap kali ditanya apa hobinya, saya suka membaca dan menulis. Dari sejak kecil. Bukan bermaksud sok oke dan sok ...