Sabtu, 26 April 2014

Untittled




Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Tentu kita sering dengar dengan peribahasa yang satu ini,dan ntah SD kelas berapa aku berkenalan denganya. Oke kita lanjut, arti dari peribahasa diatas adalah (mungkin) kalau guru atau yang memberi ajaran kepada kita ‘bersalahan’ (terlepas dari konsep manusia tempatnya salah dan khilaf ya) maka murid kelak akan bersalah-salahan ganda ( kita contohkan saja, guru seorang penipu, sepuluh tahun kemudian Si Fulan mantan murid Si Anu dipenjara karena tersandung kasus korupsi 1 M. Well,ini contoh yang terlalu lebay mungkin, tapi ini bisa jadi looh )
Next, dan aku hendak mengajak anda jalan-jalan kembali ke masa SD. Dulu itu harusnya Curiousity saya tidak mati saat guru Bhs. Indonesia mengenalkannya pada saya (tapi sayang, saya tipikal manusia yang suka telat kepo nya), hingga baru ini menghasilkan Tanya, Kencing berdiri itu salah ya? Atau Ini peribahasa, apa untuk perempuan-perempuan aja?
Lalu, di lini kehidupan era kecil dulu, saya terbiasa menemukan pemandangan para lelaki sepermainan saya yang kencing berdiri (hahaha), yang membuat saya tambah yakin bahwa peribahasa yang satu itu khusus untuk para perempuan (Gubrak!!)
Okelah ini pembahasan yng terlalu gak penting mungkin.. hanya saja saya suka kefikiran, di rumah saya punya adik cowok satu-satunya di tengah-tengah tujuh bersaudara, setiap badan gembul nya terlihat oleh bapak sedang tergopoh maka setegas mungkin bapak bersuara “ buud.. peep itu jongkok.. kemana mana airnya.. kenak celana mu nantik mau sholat lagi..”
Begitulah… Jangan difikirkan hahahaa

Jumat, 11 April 2014

Pensil Kayu dan Rindu

Source : weheartit


Pensil kayuku belum lelah mengobrak-abrik aksara.
Tanpa batas tabah ia terus bergumul pada a sampai z.
Arangnya mulai tak konsisten pada abu-abu.
Tapi ia tetap bisa melangkah dengan takdirnya.
Kadang ia jatuh, tak jarang ia tumpul.
Bila sudah begitu ujung matanya menjadi dua arah.
Dan tetap ia pada takdirnya bergumul bersama abjad.
 Sesekali ia terlihat kusut karena bujel dan semakin kikis.
Tapi ia masih terus berusaha cantik dengan motif bunga di awal kerucutnya.
Padanya aku bertanya, “Sejauh ini perjalananamu, siapakah yang kau rindukan?”
Ia menjawab dengan coret buram pada kata yang salah, “Aku merindukan penghapus karet..”
Aku memeluknya dan bla, bla, bla, bla
Padaku ia berkata.. “Terimakasih Peraut”

Memo Cinta di Seperempat April



Masih kepadanya
Padanya dia seperti dicintai pagi terasa segar dan menjauh dari gelap
Masih memeluknya
Padanya dia bagai dicintai malam dengan manja menuntunnya pada peraduan lelap nan damai
Kepada Robert*
Lelaki dengan igauan “Julia..” disaat murid murid sunyi dengan tulisannya
Perayu dengan sajak Shakespeare di dinding kelas
Lelaki dengan mimpi dan bijaksana yang raksasa
Pemikir dengan kerutan dahi yang rapi dan kepada bibir telunjuk kiri menghampiri
Penyenandung “kekasih sejati”  syair kesukaannya
Lelaki pertama yang dengan diam ntah motif apa mencoret apik pada dua bukunya
Lelaki pertama yang meminjam catatan pelajaran dan itu membuat kepalanya di kaki
Lelaki yang menjadi bahan bicaraan antara dirinya dan agenda penuh di bulan agustus
Lelaki yang diharapkan melintas saat ia duduk dibawah jendela kaca asrama dua
Lelaki yang menjadi objek Him saat Mr. White meminta contoh kalimat Present Tense dan ia menulis I Love him
Lelaki yang membuat dia terbakar di dingin pukul satu dinihari saat Anne memberi handphone dan berkata “Julia, Someone wants to talk with you”
Lelaki dengan tatapan dua detik yang tajam-sendu dan itu cukup membuat dia tak bernafas dengan jutaan oksigen bahagia
Lelaki yang dirasanya tak pernah kalah tapi mengalah pada sang Julia..
Tells n Loves, LBa

*Note : Membaca yang tersirat, perasaan Julia pada si Robert dan pada akhirnya saya Gagal Fokus hahahaha


Kumbang




Kalau Aku Kembang, ini untuk kumbang sejatinya

Dearest…
Takdirmu adalah bersamaku, dan takdirku adalah kembangmu..
Ku berharap kau adalah ontologi akhirnya diriku..
Tak perlu kau ragukan bagaimana bahagianya aku dimilikimu..
Meski jalan menetapkan mu itu penuh dengan bisik rayu..
Ku sedia ruang terbesar untukmu di kalbu..
Lately, My Mr. Bee….
Mungkin kau bukan kumbang pertama yang datang hendak menghentikan perjalanan jauhnya..
Tapi cobalah percaya.. Kau yang kupersilahkan untuk mencuri nextarku..
Jadilah Pangeran bersungut yang baik untuk kita.


*sedang merem dan senyam senyum ngayal jadi kembang wahahah*





Tulisan kecil tentang literasi

Saya jujur, adalah orang yg tiap kali ditanya apa hobinya, saya suka membaca dan menulis. Dari sejak kecil. Bukan bermaksud sok oke dan sok ...